Wanita gemar memposisikan dirinya sebagai pihak yang pasif atau
dikejar-kejar oleh pria dalam proses PDKT. Dan biasanya dinamika ini
akan berujung pada dilema si wanita, antara menerima atau menolak ketika
si pria melakukan ritual pernyataan perasaan.
Kegalauan pengambilan keputusan tidak akan terjadi apabila si wanita
juga memang menaruh perasaan yang sama pada si pria. Tanpa perlu pikir
panjang dan mempertimbangkan kemungkinan apa yang akan terjadi
kedepannya, si wanita akan langsung menerima si pria menjadi
pasangannya.
Tapi lain hal jika kondisinya si wanita tidak tertarik pada si pria.
Mau terima, tapi gak suka. Mau menolak, takut gak enak dan dibenci.
Akhirnya digantung, sampai waktu yang belum ditentukan. Sementara si
pria semakin gencar melancarkan usahanya demi meyakinkan hati sang
wanita.
Jika Anda ladies terpaksa dihadapkan pada kondisi kedua, pertanyaan
yang sering muncul adalah “gimana ya cara nolak yang halus dan gak bikin
dia marah atau sakit hati?”
Jawabannya sederhana. Cukup sampaikan kalau Anda tidak tertarik padanya dengan sopan, dan dalam kondisi santai.
Namun pastinya Anda akan meragukan apakah sesederhana itu?
Dan dengan kebingungan yang masih menggelayut, Anda akan bertanya
“tapi gimana cara ngomongnya?” Yang jadi masalah adalah, sambil Anda
bertanya-tanya, Anda membiarkan dirinya melanjutkan apapun yang dia
lakukan. Kadang sampai bertahun-tahun.
Ok, camkan baik-baik hal ini ladies. Yang membuat penolakan Anda terasa menyakitkan atau tidak bukan dari bagaimana cara Anda merangkai kata-kata penolakannya. Tapi dari seberapa lama Anda telah membuat dia berharap dan berinvestasi pada Anda, namun ujung-ujungnya Anda tolak juga.
Analogi sederhananya seperti ini. Jika Anda ingin menonton konser
artis favorit Anda, kondisi mana yang lebih membuat Anda kecewa:
1. Dari rumah Anda menerima informasi kalau tiket konser tersebut sudah habis terjual.
Atau
2. Anda sudah datang sejak pagi mengantri berjam-jam di loket yang
antriannya sangat panjang, disengat terik matahari, dehidrasi, dan saat
giliran Anda tiba di depan loket, dikabarkan tiket sudah habis terjual.
Ungkapan yang sama seperti “Maaf ya, aku gak tertarik sama kamu. Aku
lebih suka kita temenan aja”, akan berbeda kesannya jika Anda utarakan
ketika si gebetan baru mendekati Anda seminggu dan ketika dia sudah
mendekati Anda beberapa bulan.
Terlalu absurd dan naif sekali jika Anda berdalih tidak tahu bahwa
dia sedang mendekati Anda. Karena Anda adalah wanita, dari detik
pertama, Anda punya radar super peka. Dari detik pertama, Anda sudah
memperhatikan gelagat yang berbeda dari dirinya, Anda sudah tahu bahwa
dia menaruh ketertarikan pada Anda.
Dan Anda sebenarnya sejak awal sudah tahu apakah Anda tertarik
padanya atau tidak. Insting biologis itu sudah tertanam pada diri setiap
orang. Namun yang Anda lakukan adalah mencari konfirmasi dari rasa
ketertarikan Anda sendiri, “mungkin gak ya gue pacaran sama
dia?” Meskipun sejak awal Anda sudah tahu itu tidak mungkin, tapi rasa
penasaran Anda dan kepasifan Anda membuat Anda diam saja. Hingga itu
menjadi bumerang bagi Anda sendiri.
So, jika Anda ingin penolakan Anda bisa lebih diterima, ungkapkan itu sejak awal sebelum proses PDKT berjalan semakin jauh.
Sumber | http://kelascinta.com/women/bila-nggak-naksir-tolak-sekarang-atau-nanti?utm_medium=kc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar