Dalam ratusan konsultasi romance yang saya layani, semua sesi itu
hampir selalu dimulai oleh si pria yang berkata lirih, "Gimana caranya
supaya gue bisa deketin cewe ini?"
Walaupun tingkat putus asanya berbeda-beda, kalau sudah sampai
mengatur jadwal konsultasi dengan saya, biasanya itu berarti dia sudah
mencoba seribu satu macam cara tanpa melihat keberhasilan yang
diinginkan.
Bukan sekedar putus asa, tapi sampai kehabisan asa.
Sekarang saya mau Anda santai dan coba mengingat KEJADIAN SERUPA yang pernah atau sedang Anda alami.
Wanita yang dimaksud bisa tetangga, teman kuliah, staff ruangan
sebelah, atasan manajerial di kantor, atau mungkin wanita asing yang
baru sekali itu bertemu.
Salah satu cara adalah Anda memburu informasi tentang kesukaan wanita
itu, misalnya makanan atau minuman favorit, supaya Anda bisa memulai
pembicaraan itu dengannya. Cara lain juga bisa dengan cara pura-pura
meminjam barangnya. Itu adalah cara jadul yang cuma berhasil di
film-film Warkop DKI.
Kalau dia wanita asing, Anda mungkin akan melirik atribut fisik yang
dia kenakan dan mencari bahan pembicaraan dari sana. Atau bisa juga Anda
bertanya apakah dia sedang menunggu teman, lalu dilanjutkan dengan
memuji sense of fashion. Cukup tipikal.
Masih banyak lagi cara lainnya, dan semua itu adalah macam-macam
jawaban yang Anda dapatkan dari, "Gimana caranya supaya gue bisa deketin
cewe ini?"
Hari ini Anda akan belajar tentang hal pentingnya mengajukan
PERTANYAAN YANG BENAR untuk mendapatkan jawaban yang SESUAI dengan
kebutuhanmu.
Tidak peduli betapa hebat atau manjurnya jawaban itu, jika Anda
mengajukan pertanyaan yang SALAH, berarti Anda memulai dengan SALAH dan
akan menyelesaikannya dengan SALAH juga.
Jawaban memang penting, tapi pertanyaan juga tidak kalah pentingnya, karena itu menggambarkan FRAME cara berpikirmu.
Frame adalah bingkai, perangkat, standar, atau modal pemikiran yang Anda miliki ketika menghadapi sesuatu.
Sekedar ilustrasi guyon, Anda pasti bisa merasakan perbedaan dalam kedua pertanyaan ini:
"Gimana caranya bisa dapetin cewe anu?"
"Gimana caranya bisa dapetin anu cewe?"
*ini space untuk tertawa*
Anda lihat sendiri, perbedaan letak minor saja bisa menghasilkan dua jawaban yang sangat berbeda.
Apalagi jika Anda mengajukan pertanyaan yang salah.
Nah, dalam konteks romance, "Bagaimana cara deketin wanita ini?"
adalah pertanyaan yang salah. Ini mungkin satu faktor penting yang
selalu membuatmu gagal memulai hubungan dengan wanita yang Anda ingini.
Kenapa? Karena pertanyaan itu tidak menempatkan Anda pada FRAME YANG SEHARUSNYA.
Coba Anda renungkan ini.
Wanita memiliki ketertarikan alamiah terhadap lawan jenis yang
memiliki nilai tinggi, dan salah satu kriterianya adalah atribut
kepemimpinan. Tanyakan pada wanita manapun, mereka pasti mengkonfirmasi
desiran kimiawi misterius setiap kali melihat kalangan boss atau manajer
di kantor
mereka.
Wanita itu mentally built untuk dipimpin. Jangan salah mengartikan
bahwa wanita tidak bisa jadi pemimpin. No. Saya memiliki banyak teman
wanita yang jauh lebih cakap dalam kepemimpinan dibandingkan rekan-rekan
cowonya, dan itu adalah hal yang membanggakan.
Saya hanya mengatakan bahwa DALAM KONTEKS ROMANCE, wanita akan secara secara insting menyerahkan diri ke bawah pimpinan pria.
Bahkan, itu bukan sekedar insting, tapi juga IMPIAN TERBESAR mereka.
Yakni bertemu dengan sang Ksatria Berkuda yang akan membawa mereka
bertualang ke negeri seberang.
Jadi jika pikiranmu adalah "Bagaimana saya deketin wanita?", Anda semenjak awal sudah menjadi pria yang tidak memimpin.
Dengan berpikir seperti itu, meliriknya dan mencari-cari topik yang
tepat, Anda secara tidak sadar mengirimkan sinyal bahwa Anda tidak
memiliki atribut kepemimpinan yang kuat.
Tidak kuat bagaimana maksudnya?
Jika Anda memulai dengan bertanya apakah dia sendirian atau menunggu
teman, Anda sedang MENYERAHKAN OTORITAS kepadanya. Itu seolah-olah
menyampaikan, "Kalo mo ngobrol ama gue, bilang aja lagi sendirian. Kalau
engga, bilang lagi nunggu teman. Terserah elo mo yang mana, tapi kasih
gue kesempatan lah.."
Jika Anda memulai dengan memuji kostum atau fisik, Anda secara
langsung menyampaikan minat Anda padanya. Ini bukan tindakan yang tepat
untuk dilakukan, apalagi jika dia adalah wanita cakep yang selalu
MENDAPAT PUJIAN seperti itu tiap harinya.
Jika Anda memulai pembicaraan dengan makanan atau favoritnya yang
lain, dia juga akan langsung merasa Anda BERSEDIA TENGGELAM ke dalam
dunianya.
Ketiga strategi di atas adalah hasil elaborasi dari bagaimana cara
mendekati seorang wanita. Ketiganya menggambarkan posisimu sebagai
PENGEJAR. Anda membiarkan wanita tersebut selalu berada di depan Anda,
sementara Anda berlari di belakangnya pontang-panting menyusun kalimat
pembicaraan.
Bukan Anda yang memimpin wanita itu, justru DIA yang memimpin Anda.
DIA yang membuatmu berkeringat dingin berpikir apakah Anda harus maju
atau tidak. DIA yang menjadikan seluruh tubuh dan wajahmu menjadi tegang
untuk alasan yang tidak jelas.
Saya berani bertaruh, hal-hal di atas sama sekali tidak mencerminkan sang Ksatria Berkuda yang dia tunggu-tunggu selama ini.
Itu yang saya maksud bahwa berpikir dengan cara itu tidak akan membuatmu memancarkan atribut seorang pemimpin.
Sekalipun Anda jago akting dan pintar menyembunyikan ketegangan, tapi
tetap saja wanita adalah wanita adalah makhluk yang paling sensitif
dalam hal menangkap sinyal dan bahasa tubuh. Jadi Anda bisa sangat yakin
bahwa mereka bisa menerima sinyalmu dan langsung menutup dirinya bahkan
sebelum Anda berhasil menyelesaikan kalimat pertama.
Anda membutuhkan FRAME YANG TEPAT agar dapat berhasil membuka
hubungan dengan lancar. Ucapkan kalimat ini dengan lantang dan bersuara
sekarang juga:
SAYA HARUS MEMIMPIN, BUKAN SEBALIKNYA.
Bagaimanakah frame berpikir seorang pemimpin?
Seorang pemimpin tidak akan berpikir bagaimana cara mendekati wanita.
Dia tidak akan berkonsentrasi pada sang wanita atau atribut apapun yang
dikenakannya. Dia juga tidak akan sudi mencari informasi tentang wanita
itu.
Seorang pemimpin akan berpikir bagaimana membuat hidupnya jauh lebih
baik, nyaman, dan menyenangkan. Dia akan begitu menikmati dunia yang dia
geluti. Dia hanya haus akan informasi yang berhubungan dengan dunianya.
Seorang pemimpin tidak membutuhkan apa-apa SELAIN orang untuk
dipimpin. Itu adalah frame yang kuat, frame yang memberikan pengaruh
kepada wanita yang akan Anda ajak berbicara.
Anda harus membiasakan diri mengembangkan frame yang demikian dalam
kehidupan sehari-hari. Ini sangat krusial bagi perkembangan hidupmu,
khususnya dalam romance.
Frame yang berbeda akan menciptakan pertanyaan yang berbeda juga.
Bukannya berpikir, "Gimana cara deketin?", Anda akan berada puluhan
langkah di depan dengan otomatis berpikir, "Gimana cara KASIH DIA
KESEMPATAN untuk tertarik ama gue?"
Pernahkah Anda berpikir seperti itu?
That's the position you want to have before and after approaching any girls!
Sekalipun Anda belum mendekatinya, tapi secara mental Anda sudah jauh
memimpin dia. Anda tidak tenggelam dalam obyekmu. Anda akan berpikir,
"Ya okelah dia gayanya asyik, cakep, and modis. But so what gitu lho?
Taruhan dia ngga tau sedikitpun tentang bla bla bla.." dan Anda mulai
menyebutkan sejumlah bidang yang Anda sangat kuasai.
Dengan posisi mental seperti itu, Anda akan mentransmisikan sinyal
bahwa Anda adalah seseorang yang bernilai tinggi. Semua wanita yang
masih berpikiran sehat akan dengan sangat senang hati untuk membuka diri
jika Anda berangkat dari posisi demikian.
Sekalipun mereka tidak bisa membaca isi pikiranmu itu, mereka akan
dapat membacanya dari bahasa tubuh dan ucapan yang Anda pakai saat
membuka pembicaraan.
Bagi beberapa pria, membuka hubungan sama sekali bukan hal yang
mudah, mala Anda membutuhkan semua bantuan agar bisa melewati proses
tersebutdengan sedikit lebih mudah. Sekarang Anda tahu caranya: miliki
frame yang kuat.
Bantu dirimu membantu dirinya menerima dirimu.
Frame tersebut akan menciptakanmu sebagai gambaran dari impian
wanita-wanita. Jika Anda bertemu dengan figur yang Anda dambakan,
bagaimana sikap dan perasaan saat itu? Nah sekarang bayangkan Andalah
FIGUR IMPIAN itu dan Anda sedang memberi beberapa wanita kesempatan
untuk mengenalmu, bagaimana sikap dan perasaan mereka?
Ini adalah pelajaran yang sangat powerful, saya tidak ingin Anda
menyia-nyiakannya. Mulai detik ini, berjanjilah Anda akan mempraktekkan
frame yang kuat setiap kali melihat wanita di luar sana, baik itu
temanmu atau orang asing.
Itu akan membawamu pada proses berpikir
yang jauh lebih menyenangkan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul pun
akan penuh tantangan, daripada bernada depresi. Komitmen pada frame
seperti ini pada akhirnya akan menjadikanmu pribadi yang lebih sukses
dalam setiap aspek kehidupan, di dalamnya termasuk romance.
Mulai sekarang, miliki frame yang kuat, dan jadilah pemimpin!
Sahabatmu,
Lex
sumber: http://hitmansystem.com/tentang-romansa/Mengejar-atau-dikejar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar